simonol.com 5 Macam Majas Sindiran Dan Contohnya, Penggunaan majas sindiran seringkali digunakan dalam berbagai bentuk karya sastra maupun dalam percakapan sehari-hari. Majas ini memiliki fungsi untuk menyampaikan kritik atau sindiran dengan cara yang halus dan berbentuk metafora atau perbandingan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima macam majas sindiran beserta contohnya.
Baca juga: Pengertian Majas Hiperbola
I. Sindiran sebagai Kritik Pedas
Sindiran sebagai kritik pedas digunakan untuk menyampaikan kritik dengan nada yang tajam dan langsung. Majas sindiran ini berfungsi untuk menggambarkan kekurangan atau kelemahan seseorang atau kelompok tertentu dengan cara yang tidak langsung. Contoh-contoh majas sindiran ini antara lain:
- “Wah, pahlawan sejati yang tak pernah lelah berjuang… demi kepentingan pribadi.“
Dalam contoh tersebut, penggunaan majas sindiran dengan menyebut “pahlawan sejati” untuk mengejek seseorang yang sebenarnya hanya berusaha memperoleh keuntungan pribadi, bukan untuk kebaikan umum.
- “Sungguh, suara anda seperti lagu burung berkicau. Semua ingin segera menutup kuping.”
Dalam kalimat di atas, majas sindiran digunakan untuk mengkritik suara yang tidak enak didengar, dengan cara membandingkannya dengan suara burung berkicau yang sebenarnya menyenangkan.
II. Sindiran sebagai Penyamaran
Sindiran sebagai penyamaran adalah majas sindiran yang menggunakan kebalikan kata atau pernyataan untuk menyampaikan kritik atau sindiran. Hal ini dapat membuat penerima sindiran tidak langsung menyadari kritik yang disampaikan. Berikut contoh-contoh majas sindiran jenis ini:
- “Anda sungguh murah hati, hingga orang-orang berlomba-lomba mengucapkan terima kasih.”
Dalam contoh tersebut, penggunaan istilah “murah hati” sebenarnya digunakan untuk menyindir seseorang yang terkenal pelit atau kikir.
- “Kau benar-benar seorang jenius. Bahkan pintu pun tak bisa menandingimu.“
Dalam kalimat di atas, majas sindiran digunakan untuk mengkritik seseorang yang sebenarnya kurang cerdas, dengan cara membandingkannya dengan pintu yang tidak memiliki kecerdasan.
III. Sindiran sebagai Ironi
Sindiran sebagai ironi adalah majas sindiran yang menggunakan pernyataan yang bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya, dengan tujuan menyampaikan kritik atau sindiran secara halus. Berikut adalah contoh-contoh majas sindiran jenis ini:
- “Hebat sekali, prestasimu seperti bintang di langit. Setinggi-tingginya, tapi tak terasa keberadaannya.”
Dalam contoh tersebut, majas sindiran digunakan untuk menyindir seseorang yang memiliki banyak prestasi tetapi kurang diperhatikan atau dihargai.
- “Tidak ada yang bisa menandingi kejujuranmu. Betapa langka dan sulit ditemukan“
Dalam kalimat di atas, majas sindiran digunakan untuk menyindir seseorang yang sebenarnya tidak jujur, dengan cara menggunakan kebalikan kata untuk menyoroti kebohongan yang dilakukan.
IV. Sindiran sebagai Parodi
Sindiran sebagai parodi adalah majas sindiran yang menggunakan pengolahan atau penyimpangan terhadap karya atau tindakan seseorang untuk menyampaikan kritik. Majas sindiran ini seringkali digunakan untuk meniru atau mengejek karya atau tindakan yang dianggap absurd atau tidak bermakna. Contoh-contoh majas sindiran jenis ini adalah sebagai berikut:
- “Saya terkesima dengan bakat lukismu yang begitu orisinil. Setiap garisnya mengingatkan saya pada suatu karya seni anak-anak yang belum belajar melukis.“
Dalam contoh tersebut, majas sindiran digunakan untuk menyindir karya seni yang dianggap tidak memiliki kualitas atau cenderung sederhana dan kurang berkualitas.
- “Kau benar-benar aktor yang luar biasa. Setiap kali berakting, penonton terpaku dengan ekspresi wajahmu yang tak berubah-ubah.“
Dalam kalimat di atas, majas sindiran digunakan untuk mengkritik seorang aktor yang dianggap monoton atau tidak memiliki variasi dalam aktingnya.
V. Sindiran sebagai Pengolokan
Sindiran sebagai pengolokan adalah majas sindiran yang menggunakan bahasa yang menjurus kepada ejekan atau penghinaan terhadap seseorang atau kelompok. Majas sindiran ini digunakan untuk mengejek atau merendahkan dengan cara yang halus dan tidak langsung. Contoh-contoh majas sindiran jenis ini antara lain:
- “Hebat sekali kemampuanmu dalam menjaga rahasia. Seperti pepatah mengatakan, sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga.“
Dalam contoh tersebut, majas sindiran digunakan untuk menyindir seseorang yang sebenarnya tidak dapat menjaga rahasia dengan baik.
- “Kau benar-benar berbakat dalam hal mengatur keuangan. Sama seperti lubang air yang mampu menghisap semua uang tanpa jejak.”
Dalam kalimat di atas, majas sindiran digunakan untuk mengkritik seseorang yang dianggap tidak pandai mengelola keuangan, dengan cara membandingkannya dengan lubang yang selalu “menghisap” uang.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, telah dibahas lima macam majas sindiran beserta contohnya. Penggunaan majas sindiran dapat memberikan nuansa kritik secara halus dan terkadang menyenangkan. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan majas sindiran haruslah bijaksana dan tidak menyakiti perasaan orang lain.